Kesejahteraan hewan akuatik merupakan kunci untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Laporan terbaru yang dirilis oleh Aquatic Life Institute telah diserahkan kepada Komite Perikanan FAO, mendesak mereka untuk merevisi Pedoman Budidaya Berkelanjutan

[15 September 2021] - The Aquatic Life Institute (ALI) merilis laporan terbaru, yaitu Manfaat Kesejahteraan Hewan Akuatik untuk Keberlanjutan, menyoroti hubungan antara peningkatan kesejahteraan hewan akuatik dan pembangunan berkelanjutan. Lebih pentingnya, badan tersebut mendesak untuk semua pembuat kebijakan publik dan pemangku kepentingan terkait untuk mulai mempertimbangkan kesejahteraan hewan akuatik pada saat mengembangkan kebijakan pembangunan berkelanjutan kedepannya.

Laporan tersebut mengidentifikasi sepuluh bidang prioritas di mana pertimbangan kesejahteraan hewan akuatik berjalan seiring dengan target lingkungan dan keberlanjutan global. Dalam tahun yang kritis ini, dengan adanya KTT Sistem Pangan PBB pertama dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB mengembangkan pedoman baru tentang akuakultur berkelanjutan, laporan ini muncul pada waktu yang tepat untuk menekankan bahwa kesejahteraan hewan akuatik tidak boleh ditinggalkan dalam upaya dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Selain itu, dengan dukungan dari berbagai organisasi konservasi laut dan kesejahteraan hewan dari koalisi ALI, laporan ini juga berbicara terhadap suara bersama untuk menyerukan representasi yang lebih tinggi untuk kesejahteraan hewan akuatik secara global.

“Dengan sistem produksi pangan yang sangat intensif ditambah dengan kesejahteraan hewan yang rendah, hasilnya adalah adanya sistem kekebalan yang rendah di antara hewan dan oleh karena itu lebih banyak penyakit dan kebutuhan akan antibiotik. Lingkaran yang berulang ini sangat mempengaruhi lingkungan dan ekosistem, dan pada akhirnya menurunkan efisiensi dan produktivitas sumber daya – yang berkebalikan dengan keberlanjutan,” ungkap Christine Xu, Kepala Inisiatif Strategis di Aquatic Life Institute.

“Kita membutuhkan perubahan yang mendesak terhadap wacana pembangunan berkelanjutan kita. Artinya, kita perlu mulai melihat hewan akuatik sama pentingnya dengan hewan darat dan bahwa kita perlu memasukkan kesejahteraan hewan akuatik, jika kita ingin mencapai sistem akuakultur, perikanan, dan pangan yang lebih berkelanjutan,” tambah Xu.

Karena permintaan konsumen terhadap makanan laut diperkirakan akan meningkat di tahun-tahun mendatang, permasalah penangkapan ikan yang berlebihan yang terus menekan, perubahan iklim, dan metode produksi yang tidak berkelanjutan akan ditempatkan pada ekosistem kita yang rapuh dan membahayakan orang-orang dan hewan yang paling bergantung pada sistem tersebut.

Aquatic Life Institute telah menyerahkan laporan tersebut kepada Komite Perikanan FAO PBB, mendesak untuk dilakukanya lebih banyak dialog dan pertimbangan mengenai prioritas-prioritas ini saat mereka merevisi Pedoman mereka mengenai Budidaya Berkelanjutan, yang dapat mengatur pola pengembangan akuakultur global selama beberapa dekade mendatang.

“Tujuan kami yaitu untuk menunjukkan bahwa pertimbangan terhadap kesejahteraan hewan terkait erat dengan masalah etika, lingkungan dan sosial, dan oleh karena itu harus menjadi komponen integral dari kebijakan pembangunan berkelanjutan untuk kedepanya,” ungkap William Bench, Pendiri ALI.

“Rekomendasi ini menawarkan kerangka kerja yang kuat untuk menerapkan intervensi kesejahteraan yang berarti, dan memungkinkan hewan akuatik memiliki kehidupan yang layak, dan dalam konteks pembangunan global, memberikan langkah-langkah adaptif untuk akuakultur dan perikanan agar benar-benar memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan manusiawi,” tegas Bench .

Ringkasan laporan tersebut tersedia di sini serta laporan lengkap ada di sini.

Penandatangan:

Aquatic Life Institute

A Plastic Ocean Foundation

Advocating Wild

Alianima

Anima International

Animal Friends Jogja

Animal Rights Center Japan

Asociación para el rescate y bienestar de los animales (Arba)

Catholic Concern for Animals

Change For Animals Foundation